Cinta Pertama = Pacar Pertama??

Jangan sampai salah kaprah mengenali yang mana cinta pertama kamu…

 

KALAU yang namanya pertama kali, apalagi pacaran, pasti sensasinya terasa sangat istimewa. Pertama kali bertukar perasaan dengan sepenuhnya, lantas serasa menjadi orang yang paling bahagia sedunia (atau pertama kali merasa sangat bahagia).

Ketika momen berduaan datang, hati pun segera dilanda desiran perasaan bahagia yang hebat. Saat berjauhan, rasa-rasanya ingin segera bertemu dan mereguk ‘ekstasi’ yang sama. Dan, yang paling pamungkas, karena merasakan sesuatu yang sama sekali baru dan belum pernah ada sebelumnya, berpacaran untuk pertama kalinya akan selalu mengesankan, termasuk ketika nanti sudah putus. Jangan-jangan, yang serba pertama ini yang disebut tanda-tanda cinta pertama?

Sementara itu, mendengar kata cinta pertama, pasti banyak  temen-temen  yang lantas ­teringat dengan momen cinta monyet (entah kalau istilah itu nggak berlaku lagi sekarang). Lantas mengira itu yang barangkali disebut cinta pertama (meski bisa samar-samar juga antara suka, sayang, dan cinta). Terserah apakah perasaan itu berbalas atau nggak, tapi bukankah di saat itu, untuk pertama kalinya ‘setengah’ hati ini mencari kepingan pelengkapnya? Dan lucunya, cinta monyet itu juga menimbulkan kesan yang mendalam ‘kan?

Namun, sebelum buru-buru ngejatuhin vonis, ada baiknya kita cek dulu apa itu cinta ­pertama dan bagaimana pula bentuknya. Setuju nggak setuju toh cinta memang abstrak dan hati ini juga milik pribadi. Tapi, sampai kapanpun, pencarian tentang cinta akan selalu mendebarkan, betul begitu?

Berbagai kalangan, mulai dari pujangga, pencipta lagu, sineas film hingga penikmat cinta yang ‘jelata’ mencoba mendeskripsikan cinta pertama menurut mereka. Serba macam-macam memang. Dan tanpa perlu diperdebatkan, apalagi ribut soal esensinya, mari merasai feeling yang sangat personal ini. Bagaimanapun, tiap orang punya cerita yang tersendiri tentang cinta pertama mereka.

1. Tentang Tunas Muda Cinta

Tidak sulit untuk melupakan se-seorang, tapi kapan perasaan pertama itu pernah dilupain? Jangan-kan ­dilupain, dibohongi saja nggak bisa. Bilanglah itu berlebihan, tapi banyak orang dewasa yang nggak berdaya menahan untuk jatuh cinta lagi dengan dambaan hatinya yang pertama—termasuk waktu dia kecil lantas juga punya perasaan itu.

Istilahnya, sekuat apapun usaha kita untuk membuat pasangan lupa dengan cinta pertamanya sama aja nihil. Lebih baik mikirin cara biar dia nggak pernah ketemu lagi sama cinta pertamanya itu. Satu lagi, bisa jadi, berhubung cinta pertama juga identik sebagai eksperimen pertama, cinta pertama selalu menjadi tolak ukur terhadap perjalanan cinta berikutnya. Kalau sudah begitu, kapan lagi mau dilupain?

2. Cinta Pertama Itu Paling Dalam

Dalam hitsThe First Cut is the Deepest yang dipopularkan oleh Rod Stewart dan Sheryl Crow, cinta pertama bukan sekadar soal urutan, tapi putus cinta untuk pertama kalinya adalah yang terberat. Meski lagu ini menggambarkan sang cowok akhirnya mencari pelampiasan, tapi dia hanya bisa berjanji untuk mencintai yang kedua. Kenangannya akan cinta pertama terus terngiang-ngiang alias terus membekas terutama ketika cinta itu tak kembali lagi. (hmm benarkah? --")

Jadi, baik entah indah ataupun pahit, cinta pertama itu tetap akan selalu tertanam di hati. Dan, kalau seseorang masih bisa begitu ‘dalam’ mengenang dan merindu cinta yang pertama, dia pun tidak akan pernah bisa sepenuh hati benci cinta pertama jika pun itu adalah kenangan terburuknya. Rasa pahitnya barangkali tidak kalah menyakitkan dibanding dengan cinta yang nggak pernah bisa seseorang dapatkan.

3. Cinta Pertama Itu Tanpa Embel-Embel

Zaman sekarang, cinta bisa saja berbalut nafsu/seks dan motif mencari materi atau bisa jadi hanya cinta yang samar-samar dengan maksud yang tidak murni. Atau bisa jadi hanya ketertarikan fisik semata. Tapi, tidak untuk cinta pertama. Untuk pertama kalinya, seseorang akan terus menyukai lawan jenisnya dan berharap mau menjaganya untuk selamanya. Lucunya, untuk pertama kalinya, dia tidak tahu mengapa bisa demikian. Masih meraba-raba pula itu. Sekalian harap-harap cemas kalau-kalau cuma dia yang merasakan hal yang demikian

Kalau Mikha Tambayong dalam lagunya sih bilang begini, Cinta Pertama, bilang “Ku tak tau mengapa aku malu, ada rasa yang tak biasa, bila dia tak ada, tak ingin menjauh darinya, mungkinkah... Aku jatuh cinta, cintaku yang pertama...”

4. Cinta Pertama Selalu Membuat Jatuh Cinta Berkali-Kali

Jika skenario setiap hari jatuh cinta untuk pertama kalinya seperti yang ada di 50 First Dates bisa terjadi dalam kenyataan, tentu akan sangat membahagiakan. Tapi, eits, tunggu dulu, bukankah sensasi cinta pertama juga demikian? Dari masa ke masa, kadar cinta itu nggak pernah berubah. Cenderung meningkat bisa jadi iya. “Sampai kapanpun takkan berubah,” senandung Tina Toon di lagunya, Cinta Pertamaku.

Jauh dari rasa bosan, rasanya hari-hari selalu terasa baru. Setiap hari seperti ada kejutan-kejutan yang menanti. Bahkan, kalau dibilang ‘cinta itu tidak harus memiliki’, barangkali yang dimaksud adalah cinta pertama. Walau tidak bisa memiliki, melihatnya bahagia sudah terasa menyenangkan. Dan, cintanya tidak akan pernah mati, first love never dies.

5. Tidak Soal Cinta Sejati

Cukup pelik untuk soal yang satu ini. Kecuali player, tiap-tiap orang pasti berharap pasa-ngannya sekarang adalah yang terbaik sekaligus yang terakhir. Cinta yang sejati lantas dikaitkan dengan cinta terakhir yang akhirnya berbunga dan berbuah manis sepanjang hidup. Bukan yang cuma numpang lewat. Syukur jika cintanya seperti yang dinyanyikan Sherina Munaf di Cinta Pertamadan Terakhir,Akankah sama jadinya bila bukan kamu? Lalu senyummu menyadarkanku: kau cinta pertama dan terakhirku.”

Jadi, masih cocokkah cinta pertama itu diagung-agungkan sebagai yang sejati? Tidak ada jawaban yang bisa cocok ke semua orang. Dan, kalau mau dianalogikan dengan warna: abu-abu. Begitupun, tanpa perlu dihubungkan apakah cinta sejati yang paling membahagiakan atau tidak, sayangilah cinta pertama karena dialah yang mengajari kita menghargai cinta dan sempat pula memberi kebahagiaan yang perdana. Bisa jadi cenderung seperti menenggak gelas pertama dari minuman yang menyegarkan.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Barcode Lambang Setan??

Tentang Kesedihan