Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Masih Aku

Aku masih gadis itu. Gadis yang pertama kali kau kenal dulu. Masih suka merajuk, masih suka membujuk. Aku masih gadis itu. Gadis yang tersenyum malu ketika tangannya kau sentuh saat berkenalan dulu. Dia masih saja, mampu dengan mudah kau buat merona pipinya. Aku masih gadis itu. Yang mudah kesal atas hal-hal kecil yang luput dari perhatianmu. Aku masih dia. Dengan beberapa perubahan yang dibentuk oleh keadaan. Aku masih dia. Yang selalu mencintamu dengan setia.

Selamanya (Zarry Hendrik)

Selamanya (Zarry Hendrik)

Jadi, Tersenyumlah ! :)

Gambar
Tersenyum karna satu hal yang kamu rasa itu menyenangkan, atau kamu rasa itu memberikan kebahagiaan, adalah yang terindah jika dipandang oleh orang lain. Maka dari itu, dalam Islam senyuman dikatakan dengan ibadah yang paling mudah. Senyuman memiliki energi yang sangat kuat dimana kekuatan senyuman akan melumpuhkan segalanya. Melumpuhkan segala prasangka buruk yang ada ketika pertemuan yang pertama, melumpuhkan rasa benci yang ada, atau juga melumpuhkan hati yang tidak bisa digoyahkan. Kekuatan senyuman sesungguhnya lebih dahsyat dibanding dengan kekuatan satria baja hitam. Bahkan masih lebih dahsyat ketimbang robocop yang sekarang naik elang. Senyuman yang paling indah adalah senyuman yang datang dari keikhlasan hati seseorang.  Selalu ada, dimana kita tersenyum ketika membaca sms dari seseorang diseberang sana. Atau selalu ada, dimana kita tersenyum ketika mengingat moment-moment indah yang telah kita lewati selama sepekan dua pekan terakhir dalam hidup ini. Dan senyuman

Aku Rindu Hujan Masa Kecil

Gambar
Siapa yang tidak merindukan dirinya di waktu lalu? Membuka lembaran-lembaran yang usang penuh dengan tawa lepas dari seorang anak kecil. Melihat dirinya bermain-main dengan hujan, menari dibawah guyuran hujan. Aku selalu suka dengan hujan. Ayah selalu mengajakku menunggu pelangi datang setelah hujan. Aku rindu hujan masa kecil, saat semua yang ku tertawakan hanya badut-badut yang memainkan bola-bola ditangannya. Saat yang ku tangisi hanya karena tidak dibelikan permen atau boneka. Saat semua yang lalu lalang di benak hanya sesuatu yang sederhana. Bukan hal-hal yang perlu menyeka air mata lebih dalam, atau luka yang di torehkan dengan sengaja. Aku selalu suka hujan masa kecil, saat aku berlarian dibawahnya lalu beringsut kaget saat petir menyambar-nyambar. Bukan hujan yang merintik pelan dengan hujatan masa kini. Atau hujan dengan tiupan angin yang amat kecang, membawa luka yang mengendap di sekujur tubuh, meliarkan airmata yang tak ada habisnya. Sebab kehidupan ternyata

Bagaimana Mungkin Aku bisa Berhenti Mencintaimu^^

Gambar
Bahkan tentang pertemuan singkat setelah jeda yang seolah memanjang melebar di antara kita, dan ternyata kamu masih sama, dengan tatapan yang sama meski sedikit kelelahan, dengan anggukan yang sama saat aku cerita tentang angsa dan musik beralunan, Ya, kamu masih sama seperti yang kukenal kemarin, kemarin yang cukup membuat satu dua purnama gerhana, kemarin yang membuat aku jatuh cinta, Dan aku mencintaimu, kemarin, sekarang, seterusnya... :)*

Teruntuk Kamu^^

Gambar
Teruntuk Kamu, Bila nanti aku datang, tolong jangan lagi pergi dan menghadap ke belakang Bila nanti aku bersedih dan menangis, tolong jangan ikut menangis dan lalu meringis Bila nanti aku terluka, jangan menyerah dan merasa bersalah Bila nanti aku bermain emosi, jangan mengirimiku balik emosi Bila nanti ragaku melemah, tetaplah setia sampai kau tak sanggup Karena, aku butuh pelukan selamat datang, dan senyumanmu yang penuh kehangatan aku butuh bahumu, untuk menguatkanku aku butuh senyummu, yang mampu menghapus lukaku aku butuh tenangmu, yang selalu meredakan amarahku aku butuh kamu ada, bagaimanapun keadaannya. :)

Menunggu Hujan Reda

Gambar
Entah , aku selalu memikirkan tentangmu ketika hujan sedang turun seperti sekarang ini. Aku selalu berpikir, bagaimana rasanya jadi rintik hujan. Tidakkah dia merasa sakit ketika awan dengan sengaja menjatuhkannya ? apalagi , tanah yang empuk sudah sedikit. terlalu banyak aspal yang menutup mereka . tapi kurasa , awan dan hujan menikmati kebersamaan mereka walau akhirnya awan harus melepaskan hujan. kamu, apakah kamu pernah berfikir seperti ini ? aku memikirkanmu lagi. Bagaimana kalau nanti aku menjatuhkanmu seperti yang dilakukan awan terhadap hujan. Bagaimana kalau perasaanku padamu terlalu penuh dan hampir tumpah tetapi aku malah menjatuhkanmu ? ah iya , aku suka hujan. aku pasti akan mengajakmu menikmati hujan suatu saat nanti. Tapi, bagaimana kalau ternyata hujan adalah salah satu hal yang paling tidak kamu sukai ? tidak , aku tidak akan memaksakan kamu untuk menyukai hujan. mungkin aku akan menari bersama hujan, dan kamu hanya menatapku di teras. tapi , aku mulai ber

Dear, Kamu^^

Kepada kamu yang menjadikan pagi ku indah. Kepada kamu yang menjadikan siang ku berwarna. Kepada kamu yang menjadikan malam ku hangat. Terima kasih. Untuk rangkaian kata yang kamu tulis. Untuk untaian senyum yang kamu ciptakan. Untuk setiap peringatan yang kamu tujukan kepada (hati) ku.

Antara Air, Hujan, dan Matahari

“Aku mencintamu bahkan lebih besar dari yang kau tahu.”kata matahari. “ Meskipun aku adalah hujan?” “Ya,meskipun kau adalah hujan dan sudah ada air yang diciptakan oleh Tuhan untuk melengkapimu.” “Apa kau masih mencintaiku meski ada air yang tak mungkin terpisah dariku?” “Jika mencintaimu adalah suatu kesalahan maka aku rela dihukum seberat apapun. Bahkan air tidak bisa menahanku untuk tetap mencintaimu sekarang atau seribu tahun yang kan datang. Bukankah aku selalu memberimu sesuatu yang tak bisa diberikan oleh air? Aku selalu memberimu pelangi dan membiarkan diriku tenggelam dalam abu-abu kumolonimbus hanya untuk melihatmu menari dengan air.”matahari tersenyum,”kau tahu sakitnya aku? Tapi aku akan selalu mampu menahan sakit hanya untuk mencintaimu.”